Viral di media sosial Video kapal feri tenggelam di Indonesia Tapi kenyataannya di Amerika?

Sebuah video yang memperlihatkan tenggelamnya kapal pesiar kecil menjadi viral.
Jarak antara perahu dan bibir pantai tidak terlalu jauh. Hal ini menandakan perahu tersebut tenggelam tak jauh dari bibir pantai. Video tayangan ulang tersebut memiliki keterangan yang berbunyi:

“Innalillahi wa Inna Ilaihi Roojiiu. Kecelakaan Kapal Verry Tenggelam di Pelabuhan Transit Gilimanuk — Ketapang Banyuwangi, +/- 12:40 WIB. Minggu 19/11/2023. Boleh keluarga atau saudara, tetangga yang mau ke Bali atau sebaliknya. Segera konfirmasi.”

Ada beberapa kejanggalan dalam video tersebut, sehingga bisa diasumsikan hanya hoax belaka. Pertama, masih terlihat dari warna air laut yang biru jernih, dibalik perahu yang tenggelam, pulau terdekat dengan gedung-gedung tinggi masih terlihat jelas.
Jika melihat pulau terdekat dalam video tersebut, terlihat bahwa keadaan sebenarnya tidak terjadi di Gilimanuk – Ketapang di pelabuhan Banyuwangi.

Sebuah bangunan yang terlihat di kejauhan merupakan tanda bahwa ia memang berada di luar negeri.
Kedua, hal ini tidak terlalu masuk akal karena perahu tersebut digambarkan sebagai persimpangan.
Penyeberangan antar pulau biasanya berukuran besar, tidak hanya dengan satu dek, tetapi dua atau tiga dek. Umumnya dek pertama untuk bus, mobil, truk, tronton dan kendaraan lainnya, sedangkan penumpang berada di dek kedua dan ketiga.

Tongkang tersebut memiliki tempat tidur, dapur, kamar mandi, bahkan bioskop dan kafe. Jadi perahu yang dirancang untuk berlayar dikatakan sangat touring, itu tidak benar.
Dalam episode ketiga siaran langsung video tersebut, tersangka perempuan berbicara dalam bahasa Inggris.
“Kami pergi ke Pulau Lagoon, tapi saya tidak menyangka bisa melihatnya ya Tuhan,” terjemahan bahasa Indonesia. Jika Anda perhatikan lebih dekat laguna itu, itu adalah sebuah pulau di Bahamas di Amerika Serikat. Perahu tersebut adalah kapal pesiar bernama Blue Lagoon Island.
Peristiwa tenggelamnya kapal yang keempat terjadi pada tahun 2019, kapal pesiar dalam perjalanan menuju Pulau Lagoon tenggelam.

Jadi tanggal kejadiannya dikatakan Minggu (Minggu) 19 November 223, itu tidak benar.
Oleh karena itu, berita video adalah hoax.***

Leave a Comment